Sunday, January 15, 2017

Turning Point

turn·ing point
ˈtərniNG ˌpoint/
noun
  1. a time at which a decisive change in a situation occurs, especially one with beneficial results.







In 31 years I lived in this life, aku udah dapat 2 turning points. First, sewaktu hamil pertama. And second, pertama kali umroh ini.
Felt unbelievably content saat umroh ini, karena bisa umroh dengan orang tua dan suami. Dan nikmat rasanya bisa beribadah dengan damai karena tau anak-anak dititipkan di tangan yang handal dan sangat dipercaya.

Sebenernya it never occured my mind untuk umroh dulu. Sewaktu diajak mama pun, aku masih berkelit, dengan alasan anak-anak belom bisa ditinggal. Tapi ternyata sudah diberikan jalan sama yang diAtas untuk umroh. 
Jalan nya muluuus banget. Dari pas banget jadwal umroh nya sewaktu anak-anak libur sekolah (padahal naik Fi**t Travel murmer yang gak jelas kapan berangkatnya),  pas banget yang dititipin anak-anak available, pas banget cuaca disana enak lagi musim dingin (Januari), and sampe pas banget lagi punya rejeki buat beli oleh-oleh.. haha.. Alhamdulillah.

Looking at Baitullah for the first time felt surreal. It was majestic. Gak bisa dituangkan dengan kata-kata rasanya. And beribadah dan berdoa disana rasanya sangaat dekat dengan Allah SWT. Ini toh rasanya.. and after days of intensive prayers, rasanya malu sama yang diAtas, udah dikasi nikmat banyak, kok ibadah masi gitu gitu aja :| And that was my turning point to wear hijab :)

Aziza? hijab? orang yang kenal aku dari muda mungkin gak percaya :D haha.. akupun gak percaya.. haha.. banyak banget pergulatan batin yang terjadi sebelum pakai hijab. Takut dibilang gak cantik lagi lah, extreme lah, pokoknya yang ditakutin adalah pengakuan orang lain. Tapi alhamdulillah dikasih hidayah, belajar gak peduli apa kata orang :) 

Still along way to go to be a good moslem.. but if not starting now, then when?

Thursday, October 13, 2016

Vaksin meningitis

InsyaAllah akan melaksanakan ibadah umroh dalam waktu dekat. Dan salah satu requirements nya adalah suntik vaksin meningitis. So here we are, on the search of vaccine place in Jakarta.

Tidak banyak tempat di Jakarta yang bisa memberikan vaksin meningitis ini. Dan most of them di berikan kuota untuk per hari nya.
Mungkin keterbatasan kuota ini dilakukan Departemen Kesehatan agar vaksin bisa tetap di kontrol ya?! Supaya tidak ada vaksin gelap yg menaikkan harga or memalsukan vaksin. (Read: sotoy aja sih ini haha)

Ini daftar tempat di Jakarta untuk vaksin meningitis..


Sejak Des 2015, RS Fatmawati juga bisa vaksin meningitis ini. Tepatnya di gedung Boegenville Lantai 1.

Dan ini yang harus dibawa untuk daftar vaksin :
1. Fotocopy passport
2. Pas foto 4x6

And here are my experience, going through the vaccination at Soekarno-Hatta :
1. Minta dan isi formulir.
    Saya dan suami disuruh isi nama dengan 3 suku kata di formulir. Padahal di passport masih 2 suku kata. While they didn't ask this for my parents. Padahal mereka juga cuma 2 suku kata di passport nya.
    Well, seperti nya (dan semoga) ini bukan masalah si. Cuma pengen cerita aja :)
2. Ambil nomer antrian, setelah memberikan formulir dan requirements nya.
    Saya dapet nomer 91, pada jam 8.30 pagi.. And nomer antrian yg sedang jalan adalah 30.. So yep, still along way to go.
3. Nomer dipanggil untuk masuk ruang pemeriksaan.
   My number was called at around 10 o'clock. Masuk ruangan, dan ada petugas (don't know if they're doctors or not) yang mengambil tekanan darah. Dan wekweww tekanan darah saya terlalu rendah. It was 84/47. And vaksinasi gak bisa dilakukan kalau darah nya rendah or tinggi.. Or lagi demam. Dan petugas nya menyarankan saya untuk makan dan minum dulu, lalu balik lagi untuk dicek tekanan darah nya. Sempet stres takut gak bisa di vaksin.. Huhu.. Tapi ternyataaa abis makan, tekanan darah nya normal hehe.. Ternyata banyak kasus seperti ini kata petugas nya.
4. Pembayaran di loket.
    Harga total vaksinasi meningitis adalah Rp 305.000,~
    Sepertinya hanya bisa cash disini. FYI disini ada atm BNI.
5. Tunggu nomer dipanggil untuk masuk ruang vaksinasi.
    We didn't wait very long for this one. Around 5-10 minutes.
6. Setelah vaksin, berikan formulir ke loket ICT.
    Didn't wait very long for this one either. Sekitar 10 menitan juga.

And tadaa.. We got the yellow book. Lumayan menghabiskan waktu ya with all the waiting.. Total waktu nya sekitar 2.5 jam lah..


Oiya hari sebelumnya kita ke RS fatmawati jam 9 pagi, dan kuota disana sudah habis. Di fatmawati cuma ada 150 kuota, dan info dari orang yg mengantri disana, mereka sudah masukkan formulir dari jam 2 pagi lalu pulang, karena vaksinasi baru dimulai jam 7.30 pagi. Shocking!

Di Soetta ada 300 kuota dan tidak selalu habis tiap hari nya. Pendaftaran ditutup jam 1.30 siang. Jadi bisa dateng ke Soetta setelah makan siang. Malah mungkin lebih cepet prosesnya daripada dateng pagi..
Gedung ini ada di sebelah masjid Soekarno Hatta. Dari arah tol, menuju daerah perkantoran bandara, melewati gedung imigrasi, lalu belok kiri setelah Masjid. Sedikit kedalem gedung nya.

Semoga info nya membantu yaa..

Wednesday, September 10, 2014

Baby stroller review (2)

Yep just bought a second stroller for my second baby :) I found it really irresistible not to search and look for another stroller that fit me (and the baby) I don't know why I'm so obsessed of finding the right one.. Sigh
After days I've been googling out, I kinda feel like this is the one.. It's Aprica Karoon! Oh oh oh this stroller just went inside my mind for days! And I really mean it.. It just circling around my head.. And after I looked at it at the store, ah I just fell in love!


It's small and mini just like me :) it's super lightweight! And it's easy to fold..
It weigh 3.6 kg! Crazy ha?! It could hold until 15 kg.. That tiny stroller could hold my 3 years toddler.. Well she only weigh 11 kg :( but still, it's kinda awesome for stroller that small.. Hey it could even hold my toddler and my baby haha



Overall, this is a perfect stroller for me.. Just what I need.. But hey, everyone has they're own opinion and needs, so here's the pros and cons..

Pros :
- Lightweight, only 3.6kg
- Hold up to 15kg
- It could face both ways.. Rear and front
- Could stand on their own when folded

Cons :
- Too short for tall people
- The front wheels can't move 360.. Kinda like supermarket cart.. So you need to get use to it..
- The hood doesn't cover entirely..
- relatively small for bigger babies
- I found myself bumping the rear wheels everytime I walk..

But I guess the pros outcome the cons for me! I just love this tiny stroller..

Friday, June 13, 2014

Delicious Bibimbap!

I never knew that making Bibimbap is actually easy and very do-able.. And cheap.. Bibimbap is my all time fav Korean food and usually pretty pricey in some Korean food chain here (since they use top quality meat)
So when I found gochujang (Koreans fermented red chili paste - used in almost all Koreans food) in one of supermarket here, I decided to find bibimbap recipe and make it!

My gochujang looks like this.. I can't read the brand, but most gojuchang comes with similar red box like this..









And I found a very great recipe! And tasted super delicious.. I kept making it for a few days in a row.. Yum yum.. Here is the link
And oh I didnt use grounded beef, I use meat I have in my freezer, and slice it thinly..

Next would be searching dolsot to complete my bibimbap! Yay..
(Dolsot is stone heated Korean bowl, that makes your bibimbap rice crunchy in the buttom.. Yum yum)